Kamis, 03 November 2011

Tugas mata kuliah Bahasa Indonesia "karangan bentuk paragraf"

GETARAN CANGGIH
(sepenggal keistimewaan di Darul Arqam):tempatku menghabiskan waktu enam tahun menimba ilmu.
Pagi itu hari senin ,jam menunjukkan pukul 7.15 seperti biasa aku bersiap untuk kembali menjalankan rutinitas mulia ku mencari ridho Allah di Mahad tercinta ini
Aku bersama seorang teman bernama seni alias nene(panggilan kesayangannya) meluncur dengan santai dari asrama menuj kelas dengan seragam hitam putih kami yang setia menemani  jihad kami selama hampir lima tahun setengah di Darul Arqam.
Tak terasa langkah kaki pun telah sampai menapaki anak tangga menuju kelas.Sesampainya di kelas ,pak Asep Muslim yang ketika itu mengisi jam pelajaran pertama ternyata belum datang.Dengan semangat yang tidak terlalu berkobar aku celingak celinguk mencari cari dimana tempat duduk ku.hmm...akhirnya aku tertuju pada satu bangku yang aku yakini itu adalah bangku ku yang akau tempati bersama seorang teman yang bernama Cucu Jamilah.Dengan segera aku menghampiri tempat duduk itu dan kembali dengan semangat yang tidak terlalu berkobar aku menyimpan setumpuk buku yang ku bawa dan duduk sejenak menormalkan kembali nafas yang terengah-engah karena jarakdari asrama ke kelas cukup jauh dan melelahkan jika di tempuh denga jalan kaki.
Melamun adalah kegiatan pertama yang aku lakukan saat itu,sambil menahan kepala tak tahu apa yang harus dilakukan ,sebentar melamun tak sengaja aku melihat sebuah buku entah milik siapa berada diatas meja, tepat nya diatas meja pinggir kanan meja ku.Ternyata itu buku “langit ketujuh” karangan kang Irvan Nasily kakak kelas ku dua tahun yng lalu atau yang beda dua tahun dengan ku.
Kembali dengan perasaan yg tidak terlalu berkobar dan kurang berniat aku pun spontan menghampiri meja itu,ku ambil buku itu lalu ku buka dengan acak buku itu.sekilas mataku melihat kata IKADAM Yogya yaitu singkatan dari Ikatan Alumni Darul Arqam yang berdomisili atau meneruskan kuliah di Yogyakarta selepas lulus dari Darul Arqam.sontak aku dibuat berfikir bahwa ternyata sebentar lagi aku akanmenjadi IKADAM juga.

      Semakin penasaran aku pin mulai membaca halaman demi halaman secara acak.Dan yang membuat aku penasaran adalah aku ingin mengetahui  banyak cerita-cerita IKADAM Yogyakarta yang katanya lebih solid dan lebih akrab antar sesama alumni.Dan benar saja ketika saya tengah membaca beberapa cerita-ceritanya yang menggambarkan betapa disana mereka saling support  selalu menyambut hangat setiap IKADAM baru yang baru lulus juga beberapaisi obrolan-obrolan berkulalitas mereka tentang muslim muda,masa depan,negara,juga asmara yang sengaja Kang Irfan tuliskan di bukunya itu.Dengan canggih nya ttiba-tiba ada getar timbul dalam hati saya yang mengalirkan keinginan untuk sama meneruskan kuliah di Yogyakarta pula.